Wahai para ibu, salah satu bukti Allah memuliakan kalian
adalah Allah peringatkan dengan keras kepada umat manusia di dalam Al-Qur'an,
agar tidak menyakiti dan menzalimi seorang ibu dan wanita, bahkan Allah
menurunkan Al-Qur’an di dalamnya ada surah terpanjang ke empat bernama wanita
(an-nisaa') sementara surah ar-rijal (laki-laki) tidak ditemukan di dalamnya.
Wahai para ibu, kalian tetaplah istiqomah menjalankan
printah Allah Ta’ala dan Rasulullah Saw, sebab bukankah wanita yang pertama
kali beriman kepada Rasulullah adalah wanita? dialah Khadijah r. a, istri Nabi
Muhammad saw. Bukankah juga yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah
wanita, dialah Hajar r. a, istri Nabi Ibrahim as.
Wahai para ibu, kalian adalah wanita hebat yang mampu
melakukan tugas tanpa mengenal lelah, bahkan kalian adalah multi talenta,
selain mampu menjadi manager rumah tangga, kalian juga seorang pendidik,
seorang koki, seorang perawat, seorang akuntan, dan seorang dokter yang harus
bisa menjaga kesehatan semua anggota keluarganya. Pantaslah ada sebuah ungkapan
bijak mengatakan, "Menjadi seorang ibu adalah salah satu pekerjaan yang
bergaji tertinggi karena bayarannya adalah cinta murni."
Wahai para ibu, kalian adalah tiangnya bangsa ini, baik
buruknya bangsa ini terpulang kepada bagaimana kalian mendidik anak-anak
kalian. Kalian punya peran dan tanggung jawab yang besar untuk masa depan
bangsa ini. Untuk itu teruslah berjuang mendidik anak, percayalah, seandainya
para ibu di Indonesia ini, bener-bener berjuang mendidik anak-anak mereka, maka
insyaa Allah separuh dari masalah bangsa ini akan teratasi, sebab bukankah
keluarga itu adalah unit terkecil dari sebuah masyarakat dan bangsa?
Wahai para ibu, namun kalian tidak hanya sendiri membangun
negeri ini, masih ada para ayah yang akan sentiasa membersamai kalian, walaupun
kalian para ibu seringkali disebut sebagai madrasah pertama seorang anak, akan
tetapi jangan lupa ada seorang ayah yang akan berperan sebagai seorang kepala
sekolah. Para Ibu kudu berdoa dan yakin bahwa nama ayah adalah sebuah gelar
untuk seorang laki-laki yang mau dan pandai mendidik anak, bukan sekedar
membuat anak. Para ibu perlu ingatkan ini kepada suaminya, bila mungkin
tuliskan kalimat tersebut di atas kertas lalu tempelkan di dinding kamar tidur
masing-masing, sebagai pengingat bahwa seorang anak akan bernasab kepada
ayahnya bukan kepada ibunya. (Abu Maryam)
0 comments:
Post a Comment