ads top

Sakinah dengan Dua Kata Kunci

photo by Anis Marsela
Dalam rangka meningkatkan keilmuan mahasiswi terutama dalam bidang kerumahtanggaan dan demi terciptanya kehidupan rumah tangga yang tentram serta tetap berada dalam naungan syari’at Islam, bidang karakter kampus C STID Mohammad Natsir menyelenggarakan Daurah Pra-Nikah yang bertepatan pada Ahad, (10/12/2017) di Aula Sakinah Muslimat Center, Cipayung Jakarta Timur.

Dalam acara tersebut menghadirkan Dr. Darwis Abu Ubaidah sebagai pemateri. Sedangkan peserta berasal dari kalangan mahasiswi kampus C STID Mohammad Natsir yang dikhususkan pada semester 5 dan 7 saja, dengan alasan bahwa pada semester tersebut mahasiswi sudah mendapat legalitas resmi dari pihak kampus terutama kepada yang  sudah siap untuk berumah tangga. Sebagaimana diungkapkan salah satu penyelenggara acara.

Pemateri menuturkan bahwa setiap orang pasti mendambakan pernikahan, namun sebelum menuju kepada hal tersebut sebaiknya ia mengetahui terlebih dahulu apa hikmah di balik pernikahan itu. di antara hikmahnya ialah membentengi diri dari keburukan dan kekejian serta sebagai jalan terhormat untuk memperoleh kasih sayang dan keturunan.

Kemudian ia mengutip ayat Al-Qur’an sebagai penguat bahasannya, yakni Surah Ar-Rum: 21.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ayat tersebut khittahnya ditujukan kepada kaum lelaki. Sebab pada awalnya manusia diciptakan seorang diri, kemudian Allah ciptakan darinya seorang wanita. Sehingga dari keduanya Allah kembang biakkan laki-laki dan perempuan. Lalu, agar terciptanya keluarga yang penuh rasa kasih sayang setidaknya ada dua hal penting yang harus dipahami dalam konteks ayat di atas.

Kata Mawaddah dalam ayat diatas bermakna Maadiyah (materi). Sedangkan kata Rahmah bermakna immateri, artinya kasih sayang yang berupa rasa cinta. Sehingga pada hakikatnya setiap wanita menginginkan penghidupan kepada lelaki yang memperistrinya. Dengan demikian ketika seorang lelaki hendak mempersunting wanita ia harus siap baik sisi mental maupun materi. Maka dari itu, sakinahnya suatu keluarga ketika berada pada naungan Mawaddah dan Rahmah. Ujar dosen berusia 52 tahun ini.

Sebagai nasihat dipenghujung materi, ia menghimbau kepada para peserta yang hadir agar memilih pasangan berdasarkan Agama (Akhlaq), salah satu caranya dengan berdo’a minta yang terbaik. "Akan tetapi, bukan terbaik menurut hamba namun terbaik menurut Allah". Ujar pemateri layaknya nasihat ayah kepada anaknya. [Tim Marwah]

Reporter: Anis Marsela
Editor: Wijdi Atqiya



Bagikan! Bagikan! Bagikan! Bagikan!

About Redaksi

0 comments:

Post a Comment