Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam merupakan
pelaku bisnis ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang
sebagai pelaku bisnis yang sukses dan terpercaya.
Disadari atau tidak,
kesuksesan Nabi Muhammad dalam membangun bisnisnya tidak bisa dilepaskan dari
aktivitas marketing yang beliau terapkan. Berikut adalah marketing yang
dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam yang patut juga
kita terapkan;
1. Jujur Adalah Brand
Saat berdagang, Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi wa Sallam muda dikenal dengan julukan al-Amin yang artinya
orang terpercaya. Sikap ini tercermin saat beliau berhubungan dengan pelanggan
maupun pemasok barangnya.
Nabi Muhammad mengambil stok barang dari
Khadijah, sesosok wanita sholihah dan juga konglomerat kaya yang nantinya akan
menjadi Istri beliau. Beliau sangat jujur terhadap Khadijah dan pelanggan. Saat
memasarkan barang, beliau menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang
yang ia jual. Tentu bagi Rasulullah, Kejujuran merupakan brand dalam berbisnis.
2. Mencintai Pelanggan
Dalam berdagang, Rasulullah Muhammad Shalallahu
Alaihi wa Sallam sangat mencintai pelanggan seperti mencintai dirinya
sendiri. Itu sebabnya beliau melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan,
beliau tak rela jika pelanggan tertipu saat membeli sebuah barang.
Sikap yang Nabi Muhammad lakukan ini
mengingatkan kita pada sebuah hadits beliau, yang berbunyi, “Belum beriman
seseorang sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”
"Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam sangat mencintai pelanggan seperti mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya beliau melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, beliau tak rela jika pelanggan tertipu saat membeli sebuah barang."
3. Memenuhi Janji
Nabi Muhammad sejak dulu selalu berusaha
untuk memenuhi setiap janji yang beliau lakukan. Sebagaimana firman Allah, “Wahai
orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS. Al-Maidah: 3).
Dalam dunia pemasaran, hal ini berarti Nabi
Muhammad selalu memberikan nilai produk sebagaimana yang diiklankan atau
dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam marah saat ada pedagang yang
mengurangi timbangan dagangannya. Inilah kiat-kiat Nabi Muhamad dalam menjamin
kepuasan para pelanggan-pelanggannya.
4. Segmentasi ala Nabi
Nabi Muhammad pernah marah ketika ia
melihat pedagang yang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Saat
menjual barang, beliau selalu menunjukkan mana barang yang bagus dan mana
barang yang kurang bagus.
Pelajaran dari kisah ini adalah bahwa Nabi
selalu mengajarkan kita memberikan kesan dan nilai yang bagus untuk setiap
barang yang dijual. Sekaligus juga beliau mengajarkan segmentasi bahwa barang
dengan kualitas bagus dijual dengan harga yang bagus, barang berkualitas rendah
dijual dengan kualitas yang rendah pula. (zh)
0 comments:
Post a Comment