Foto bbc.co.uk |
Moslemzone.com - Abdullah Kurdi, ayah dari Alan Kurdi, anak berusia tiga Tahun yang tenggelam di tepian pantai Turki pada September 2015, mendesak agar Eropa dapat membuka penjagaan pintu perbatasaan bagi para migran.
Sebagaimana di lansir dari bbc, Abdullah Kurdi mengatakan bahwa ia masih berharap agar pemimpin-pemimpin dunia dapat menghentikan perang yang terjadi di Suriah.
Gambar Alan Kurdi yang terdampar di Pantai Turki, menjadi tragedi yang menyita fokus perhatian dunia terutama mengenai krisis pengungsi dari Suriah.
Tak hanya Alan, saudaranya yang bernama Ghalib dan ibunya Rihan juga menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal pengungsi yang saat itu tengah berlayar menuju Pulau Kos Yunani. Ayah Alan Kurdi yang saat ini tinggal di Irak Utara, menjadi penumpang yang selamat pada saat kejadian tersebut.
Dalam mengingat tragedi tahun lalu, Abdullah mengatakan, “Setiap hari saya memikirkan mereka, tapi hari ini saya merasa seolah-olah mereka telah datang kepada saya dan tidur dengan saya. Hal ini membuat saya Kembali bersedih."
“Awalnya dunia sangat ingin membantu para pengungsi. Tetapi kondisi ini bahkan tidak berlangsung selama satu bulan. Situasi semakin memburuk. Perang telah meningkat dan banyak orang yang mulai meninggalkan peristiwa ini,” Ungkapnya.
Abdullah berharap bahwa semua pemimpin dunia dapat mencoba dan melakukan usaha yang terbaik untuk menghentikan perang, sehingga orang-orang dapat kembali ke kehidupan normal sebagai semula.
Setelah tragedi itu, Abdullah membawa kembali mayat istri dan anak-anaknya ke Kobane Suriah utara untuk disemayamkan.
Pada 2015, lebih dari satu juta pengungsi serta para migran mencapai Eropa dengan kapal dari Turki, tetapi ribuan tenggelam setelah perahu penuh sesak diakibatkan banyaknya penumpang yang melebihi batas muatan. (Zakhi)
0 comments:
Post a Comment