Foto ilustrasi www.pexels.com |
Pakaian merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan manusia.
Tak ayal jika setiap orang pasti sangat membutuhkan pakaian. Tidak ada satupun manusia normal di dunia yang hidup tanpa berbalut pakaian ditubuhnya. Meskipun banyak bentuk dan jenis pakaian yang muncul di era modern ini. Begitu juga dalam
Islam, syari’at mengatur jenis pakaian yang wajib dipakai bagi umatnya. Mulai
dari pakaian-pakaian yang diwajibkan hingga pakaian-pakaian yang dilarang dalam
agama.
Islam mewajibkan seorang muslim untuk selalu memakai pakaian
yang menutup aurat, ini adalah masalah pokok yang wajib diperhatikan bagi setiap muslim dalam berpakaian. Pada fitrahnya, manusia memiliki rasa malu ketika
auratnya dapat terlihat menjadi konsumsi publik apalagi dilihat dengan mata telanjang, sebab hal tersebut
merupakan naluri seorang manusia. Namun, sesuai perkembangan zaman manusia
terlihat bangga dan percaya diri ketika menggunakan pakaian yang dengan jelas
menampakkan bagian tubuhnya yang termasuk aurat. Padahal Allah Ta'ala berfirman,
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu,” (Q.S. Al-A’raf: 26).
Terjadi kemerosotan akhlak ketika manusia semakin mudah
dijajah oleh budaya-budaya bangsa kafir. Hanya dengan mengikuti zaman dan gaya
serta trendi, seseorang rela mengorbankan iman yang lebih dulu mereka ikrarkan
sebelum terlahir di dunia. Pakaian juga bisa menjadi simbol perilaku dan
kepribadian sesorang dalam bersikap. Karena pakaian sendiri menjadi bagian dari
penampilan yang pertama kali dilihat dlam kehidupan bersosial. Maka sudah
menjadi kewajiban seorang muslim untuk menjaga identitas dan karakternya dengan
memperhatikan cara berpakaian ini.
Tidak hanya sekedar menutup aurat, Islam juga memperhatikan
kebersihan, kerapian dan kesopanan dalam berpakaian seorang Muslim, terutama ketika
hendak pergi ke tempat ibadah (masjid). Allah berfirman;
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid,” (Q.S. Al-A’raf: 31).
Allah Ta'ala mewajibkan
manusia untuk selalu memperhatikan kerapian dan kebersihan serta kesopanan dalam
berpakaian itu merupakan bentuk dari manifestasi syukur terhadap nikmat yang
Allah telah berikan kepada manusia. Dengan itu, manusia bukan hanya mengucapkan
kalimat syukur, melainkan juga mengimplementasikan apa yang menjadi bentuk
kesyukurannya terhadap nikmat tersebut. Selain itu, dengan keindahan pula Allah
menyampaikan rasa sukanya terhadap itu melalui sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam;
“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai
keindahan,” (H.R. Muslim).
Selain menjadi identitas dan jati diri sesorang, pakaian
juga merupakan pelindung manusia dari cuaca panas, dingin dan segala bentuk
mara bahaya yang mengancam keselamatan anggota tubuh manusia. Allah sendiri
berfirman ketika menerangkan salah satu sifat dari pakaian,
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung
dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal
di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas
dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah
Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya),”
(Q.S. An-Nahl: 81).
Islam sendiri tidak membatasi pakaian bagi setiap umat-Nya,
hanya saja masih dalam standar pakaian yang diwajibkan oleh Islam itulah yang
harus dipenuhi. Islam pun melarang umat-Nya untuk berlebih-lebihan dan tidak
melampaui batas dalam urusan pakaian. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam sendiri memakai pakaian
yang biasa dipakai oleh sebagian kalangan manusia, beliau tidak melarang
pakaian tertentu dan tidak pula memerintahkan untuk memakai pakaian tertentu. Rasulullah
hanya menyebutkan karakter dan ciri-ciri pakaian yang dilarang.
Diantaranya, wajib menutup aurat baik bagi laki-laki maupun perempuan, tidak
menyerupai lawan jenis, karena Allah sendiri melaknat sesorang yang menyerupai
lawan jenis, tidak menyerupai kaum kafir karena itu merupakan tindakan tasyabbuh
(Penyerupaan) yang Rasulullah larang di dalam haditsnya, dan bagi laki-laki
dilarang untuk memakai pakaian yang terbuat dari sutra dan emas murni.
Maka wajib kita perhatikan pakaian dan cara berpakaian kita
sehari-hari, khususnya dalam berinteraksi kepada Allah dan manusia. Karena
pakaian itu sendiri yang menjadi simbol dan identitas kita sebagai seorang muslim, maka sepatutnyalah kita jaga penampilan kita agar sesuai dengan koridor
Islam dan aturan Syari’atnya. (AM)
0 comments:
Post a Comment