Foto ilustrasi www.cygnushospitals.com |
Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan minum pada waktu tertentu, tetapi lebih dari itu, bagi Rasulullah puasa juga dikatakan sebagai sebuah perisai (junnah). Ada yang mengartikan bahwa perisai di sini adalah perisai (penghalang) untuk seseorang masuk ke dalam neraka. Menurut Imam Al-Ghazali, perisai ini juga disebutkan sebagai penghalang sesorang untuk mempunyai penyakit hati seperti riya’, sombong, amarah, dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan bahwa perisai di sini adalah perisai dari penyakit-penyakit fisik yang kapan saja bisa menyerang manusia. Sabda Rasul tersebut berbunyi: “Puasa itu Perisai (Junnah).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Menurut para pakar kesehatan, perisai di sini tumbuh dari aktivitas puasa, seperti bertambahnya sel darah putih dan diblokirnya suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Oleh karena itu, kekebalan tubuh dan ketahanan daya adalah efek yang terlihat dari sesorang yang berpuasa daripada orang yang tidak berpuasa. maka dari itu orang yang berpuasa akan terlihat sehat seiring dengan ibadah puasa yang mereka jalani.
Puasa dapat Menambah Jumlah Sel Darah Putih
Menurut hasil penelitian di Universitas Osaka di Jepang pada tahun 1930, setelah memasuki hari ke-7 berpuasa, jumlah sel darah putih yang terdapat di dalam darah orang-orang berpuasa akan meningkat. Pada minggu pertama (hari ke-1 sampai ke-6) berpuasa, tidak ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, pada hari ke-7 sampai hari ke-10, penambahan jumlah sel darah putih meningkat dengan pesat. Penambahan jumlah sel darah putih ini otomatis meningkatkan kekebalan tubuh.
Sel-sel darah putih ini berfungsi melawan peradangan yang ada dalam tubuh sehingga banyak penyakit radang yang dapat disembuhkan dengan berpuasa, seperti radang tenggorokan, radang hidung, radang amandel, radang lambung yang kronis, radang usus kronis, dan radang persendian.
Eksperimen para peneliti di Amerika terhadap tikus-tikus putih yang tubuhnya diinjeksi dengan sel-sel kanker membuktikann bahwa kelompok tikus yang diberi terapi puasa tidak terkena kanker. Sebaliknya, kelompok tikus yang tidak diberi terapi puasa terkena kanker.
Hasil penelitian pakar kedokteran Taiwan membuktikan bahwa pada tubuh manusia normal setiap hari diproduksi sel-sel kanker. Akan tetapi, ternyata jumlah orang yang tidak terkena kanker jauh lebih banyak. Ini bisa terjadi karena tubuh manusia memiliki zat yang berfungsi menetralisir racun. Sel getah bening yang berada dalam sel darah darah putih memiliki keampuhan menghancurkan sel-sel kanker yang disebut vaksinasi sel.
Memblokir Makanan Bakteri, Virus, dan Sel Kanker
Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang hidup, termasuk menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan suplai makanan, kuman-kuman penyakit, bakteri-bakteri, dan sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
Dengan demikian, pengaruh puasa terhadap kesehatan jasmani selain aspek pengobatan yang sangat signifikan ialah aspek pencegahan dan aspek perlindungan. Ali bin Abi Thalib menceritakan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjamin kesehatan fisik orang-orang berpuasa:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada Nabi bani Israil (dengan firman-Nya), umumkanlah kepada kaummu bahwa seorang hamba tidak berpuasa sehari demi mendapatkan keridhaan-Ku semata kecuali Aku memberinya kesehatan fisik dan memberinya pahala yang amat besar.” (H.R Baihaqi)
Tidak hanya kenikmatan dan janji janji pahala yang bersifat ukhrawi. Puasa juga memberikan kita nilai positif yang bersifat duniawi, khususnya dalam masalah kesehatan. Ini adalah hikmah yang dapat kita dapatkan dengan menjalankan ibadah yang diperintahkan dan dianjurkan oleh Allah dan Rasuilnya. (di ambil dari buku yang berjudul “Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis” karya Ahmad Syarifuddin / Ali Muhtadin)
0 comments:
Post a Comment