Ratusan ribu pengungsi Rohingnya tinggal di kamp-kamp di perbatasan Bangladesh (Image by Mohammad Ponir Hossain/Reuters) |
Moslemzone.com - Pimpinan resmi UNHCR menuduh pasukan negara membunuh pria, memperkosa wanita, dan memaksa minoritas tanpa status kewarganegaraan melarikan diri ke Bangladesh.
Salah seorang pejabat PBB mengatakan bahwa Myanmar sedang melakukan "pembersihan etnis" atas Muslim Rohingnya sejak berbagai kisah pemerkosaan massal, penyiksaan dan pembunuhan mencuat dari antara kesaksian ribuan orang yang telah melarikan diri ke Bangladesh.
Tidak kurang dari 30.000 orang dari komunitas etnis Rohingnya meninggalkan rumahnya di Myanmar untuk melarikan diri dari kekerasan yang terus berlangsung sejak dimulainya pengiriman pasukan pemerintah pada awal bulan ini di wilayah di mana mereka selama ini tinggal, sebut PBB.
John McKissick, kepala badan pengungsi PBB UNHCR di Cox's Bazar, sebuah kota perbatasan Bangladesh, mengatakan kepada BBC bahwa pasukan pemerintah "membunuhi orang-orang, menembaki mereka, menyembelih anak-anak, memperkosa para wanita, membakar dan menjarah rumah-rumah, yang memaksa orang-orang ini menyeberangi sungai" menuju Bangladesh.
Bangladesh telah menolak permintaan dunia internasional yang mendesak agar mereka mau membuka perbatasannya untuk menghindari krisis kemanusiaan. Sebaliknya fihak Bangladesh menyampaikan agar Myanmar berbuat lebih banyak untuk mencegah minoritas Rohingya tanpa status kewarganegaraan masuk wilayah Bangladesh.
"Sangat sulit bagi pemerintah Bangladesh untuk mengatakan bahwa perbatasan mereka terbuka, karena ini akan mendorong pemerintah Myanmar untuk melanjutkan kekejaman mereka lebih lanjut dan mendorong mereka keluar hingga mereka berhasil mencapai tujuan akhir mereka yaitu pembersihan etnis minoritas Muslim di Myanmar," ucap McKissick.
Seorang juru bicara Presiden Myanmar Htin Kyaw mengkritik komentar-komentar itu dengan menyatakan: "Saya ingin mempertanyakan profesionalisme dan etika yang harus diikuti dan dihormati oleh staf PBB. Dia harus berbicara berdasarkan fakta-fakta konkret dan benar, semestinya dia tidak boleh membuat tuduhan-tuduhan itu," tegas Zaw Htay kepada kantor berita AFP.
(Sumber Al Jazeera) - (F4)
Bangladesh telah menolak permintaan dunia internasional yang mendesak agar mereka mau membuka perbatasannya untuk menghindari krisis kemanusiaan. Sebaliknya fihak Bangladesh menyampaikan agar Myanmar berbuat lebih banyak untuk mencegah minoritas Rohingya tanpa status kewarganegaraan masuk wilayah Bangladesh.
"Sangat sulit bagi pemerintah Bangladesh untuk mengatakan bahwa perbatasan mereka terbuka, karena ini akan mendorong pemerintah Myanmar untuk melanjutkan kekejaman mereka lebih lanjut dan mendorong mereka keluar hingga mereka berhasil mencapai tujuan akhir mereka yaitu pembersihan etnis minoritas Muslim di Myanmar," ucap McKissick.
Seorang juru bicara Presiden Myanmar Htin Kyaw mengkritik komentar-komentar itu dengan menyatakan: "Saya ingin mempertanyakan profesionalisme dan etika yang harus diikuti dan dihormati oleh staf PBB. Dia harus berbicara berdasarkan fakta-fakta konkret dan benar, semestinya dia tidak boleh membuat tuduhan-tuduhan itu," tegas Zaw Htay kepada kantor berita AFP.
(Sumber Al Jazeera) - (F4)
0 comments:
Post a Comment