ads top

100.000 Orang Terjebak Di Aleppo Timur

Warga yang masih di wilayah pemberontak di Aleppo timur menghadapi kesulitan besar, terutama mereka yang baru-baru ini melarikan diri kepungan pasukan tentara pemerintah. (Reuters).

Moslemzone.com - Warga yang berada di wilayah Aleppo timur mengatakan mereka takut ada balas dendam jika mereka mengungsi ke daerah yang dikuasai pemerintah. Aisha, seorang ibu dari tiga anak, adalah salah satunya.

Pekan lalu, ia dan keluarganya melarikan diri ke wilayah selatan Aleppo ketika pasukan pemerintah mengambil alih lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun pemboman terus berlangsung, peralataan seadanya, sanitasi yang buruk, dan menipisnya persediaan makanan, Aisha mengatakan ia lebih memilih untuk tinggal di daerah yang dikuasai pemberontak.

"Kami mendengar bahwa pasukan tentara menciduk dan menangkapi orang-orang, jadi saya lebih memilih menunggu satu jalur terbuka sehingga saya bisa keluar untuk hidup dengan keluarga saya di pedesaan," katanya. Pada hari Jumat, ratusan orang dari Aleppo hilang setelah memasuki wilayah pemerintah, termasuk beberapa anggota keluarga Aisha yang tidak lagi bisa dikontak.

Setelah serangan militer yang dimulai tiga minggu lalu, tentara Suriah kini menguasai sekitar 85 persen dari wilayah yang sebelumnya dikuasai pemberontak di Aleppo timur. PBB dan sumber pemberontak mengatakan 100.000 orang sekarang terjebak di Aleppo timur, tinggal berdesakan dalam beberapa lingkungan tempat tinggal yang hanya berjumlah sekitar 15 persen dari wilayah yang tiga pekan lalu masih dikuasai pemberontak.

Jasim, warga Aleppo timur lainnya, mengatakan ia melarikan diri dari lingkungan tempat tinggalnya yang sekarang berada di bawah kendali tentara Suriah. "Ketika kami meninggalkan lingkungan tempat tinggal kami, pengeboman-pengeboman itu masih berlangsung di sekitar kami, dan kami tidak sempat membawa apapun kecuali beberapa pakaian yang masih bisa kami bawa," katanya kepada Al Jazeera.

Warga sipil yang masih terperangkap di wilayah yang masih dikuasai pemberontak mengatakan mereka menghadapi kesulitan besar, terutama mereka yang baru-baru ini melarikan diri dari kepungan tentara. "Kami tidak tahu bagaimana caranya agar bisa tidur atau makan. Saya tidak punya apa-apa, hanya sedikit uang," kata Aisha, yang mengklaim telah berjalan kaki ke tempatnya saat ini.

"Kami pergi dari satu jalan ke jalan yang lain dan suara desingan peluru tidak berhenti. Tidak ada seorang pun di jalanan itu."

Ketakutan akan ancaman kekerasan terus membuat Aisha dan warga lainnya meninggalkan Aleppo timur bersama-sama. "Saya tidak bisa mengambil risiko apapun yang mungkin terjadi kepada anak-anak saya akibat melarikan diri. Ada pengeboman yang sedang berlangsung... sepanjang hari dan sepanjang malam," kata Aisha, mengacu pada serangan udara tentara Suriah.

(Sumber Aljazeera) - (F4)
Bagikan! Bagikan! Bagikan! Bagikan!

About Unknown

0 comments:

Post a Comment