Foto ilustrasi www.pexels.com |
Moslemzone.com - Kecantikan dan penampilan memiliki porsi
terbesar dan mendapatkan perhatian yang lebih bagi kaum hawa. Agaknya kecantikan harus selalu dijaga
agar selalu terlihat menarik dalam berinteraksi dengan siapapun, khususnya
dengan lawan jenis. Sering kali wanita rela mengorbankan banyak uang dan waktu
hanya untuk membuat penampilannya selalu terlihat modis.
Pada era modern, banyak wanita mengaku
muslimah dengan turut mengedapankan trendi dan gaya dalam memenuhi kebutuhan
penampilannya. Adapun yang mengatakan bahwa di era globalisasi banyak ungkapan bahwa religiusitas
bisa disatukan dengan trend dan kekinian. Oleh sebab itu, banyak wanita
muslimah yang notabene masih remaja berpenampilan trendi dengan masih
mengatasnamakan bergaya islami. Dengan hijab dan pakaian yang dimodel sedemikian rupa,
muslimah tampak percaya diri mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Padahal,
zaman yang semakin modern membuat manusia bersifat dan bertingkah layaknya yang terjadi pada era jahiliyah.
Sejatinya Islam telah mewajibkan muslimah
untuk tampil dengan busana yang sudah diatur antara syarat dan ketentuannya, termasuk dalam
masalah jilbab (penutup kepala). Allah berfirman,
“hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
wanita-wanita (keluarga) orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri
mereka (ke seluruh tubuh mereka) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih
mudah dikenal (sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka)
sehingga tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,”(Q.S. Al-Ahzab: 59)
Tidak hanya sebagai kewajiban bagi seorang
muslimah, ternyata jilbab juga merupakan simbol dan identitas bagi kaum hawa.
Seorang wanita akan dapat disebut muslimah ketika memenuhi apa yang sudah
seharusnya dipenuhi dalam hal penampilannya, yaikni jilbab. Selain itu, jilbab juga
menjadikan seorang wanita menjadi terhormat di mata manusia yang lain,
khususnya lelaki. Sehingga membuat wanita terasa segan dan berusaha untuk senantiasa menjaga kesuciannya dengan jilbab yang menutupi auratnya.
Namun, ada sebagian orang yang berpendapat bahwa jilbab bagi wanita hanyalah
sebuah perhiasan, sehingga para muslimah berlomba-lomba untuk membuat jilbab dengan
gaya dan model yang mereka sebut trendi. Padahal sejatinya jilbab adalah sebuah
kewajiban, bukan lagi perhiasan atau tambahan pernak-pernik wanita dalam
berpakaian.
Al-Qur’an sendiri sudah memberikan gambaran
bahwa jilbab yang wajib dikenakan oleh seorang muslimah ialah jilbab yang
menjulur sampai ke dada. Sehingga membuat wanita semakin terjaga antara izzah
(kehormatan) dan muru’ah (wibawa) nya dalam berpenampilan. Allah Ta'ala berfirman:
“Katakanlah (wahai
Muhammad) kepada wanita mu’minah, hendaklah mereka menahan pandangan mereka,
dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan
(pakaian, atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) Nampak darinya dan
hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka,” (Q.S. An-Nur: 31)
Sudah jelas bahwa yang disebut jilbab
adalah busana atau pakaian yang dilonggarkan untuk menutup kepala sampai ke dada. Melihat jilbab yang sekarang
marak digunakan wanita dengan alasan trendi sama sekali tidak sesuai dengan apa
yang diperintahkan oleh agama. Pada dasaranya mereka hanya mengikuti hawa nafsu
dan budaya kaum kaffir yang tiada hentinya menjerumuskan umat Islam dalam hal
apapun.
Selain mereka (wanita-wanita) ingin
terlihat trendi dengan balutan jilbab yang sama sekali tidak islami, mereka
juga melakukan perbuatan yang secara tegas juga dilarang dalam Al-Qur’an, yaitu
tabarruj (berhias diri agar bisa menarik lelaki yang bukan mahrom). Di dalam
surat Al-Ahzab pula, Allah SWT berfirman secara tegas:
“Dan tetaplah kamu
(ringgal) di rumah kamu dan janganlah kamu bertabarruj (berhias dan bertingkah
laku) seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu…” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Maka, dengan alasan apapun Islami tidak
bisa dicampur adukkan dengan gaya dan trendi yang tiada pernah habisnya jika
diikuti. Semakin hari semakin manusia diperbudak oleh hawa nafsu sesaat yang
sejatinya hanya akan menjerumuskan mereka ke dalam panas dan kejinya neraka
Allah. (Ali Muhtadin)
0 comments:
Post a Comment