Moslemzone.com - Pusat Kajian Dewan Dakwah bidang Ghazwul Fikri dan Harakah hadamah Menggelar kembali halaqah di kantor Dewan Dakwah Islamiyan Indonesia (DDII), Kramat Jakarta Pusat, Selasa (1/11/16) siang.
Halaqah yang bertamakan “Membela kehormatan ulama: menyingkap upaya makar pembunuhan karakter terhadap MUI” turut menghadirkan di dalamnya K.H. Abdul Wahid Alwi (Musyrif Mafatiha), Dr. H. Jeje Zainudin, M.A. (Waketum Persis), dan Muhammad Siddik (Ketua umum DDII) sebagai pembicara, serta H. Teten Ramly Qomaruddin, M.A. sebagai moderator.
Teten mengatakan bahwa alasan diadakan halaqah tersebut untuk menindaklanjuti sebagian kalangan yang mencoba mengkritisi MUI, katanya.
“Kami mengangkat tema ini karena dua hari setelah kaum muslimin melangsungkan mudhoharoh di masjid istiqlal dilanjutkan ke balai kota, hari Ahad digelar oleh institut, yang intinya mengiritisi MUI dan lebih kepada pembulyan. Intinya menyalahkan mui dg keterlibatannya mengeluarkan fatwa haramnya memilih pemimpin non muslim,” ujarnya.
Di lain pihak, K.H. Abdul Wahid Alwi, selaku pembina Mafatiha memberikan gambaran keutamaan ulama di sisi Allah SWT.
“Keutamaan orang yang berilmu itu seperti Bulan Purnama yang bercahaya. Dibandingkan dengan orang yang abid yang diibaratkan seperti Bintang. Tapi yang dimaksud alim adalah yang perbuatannya juga berdasarkan al-Quran dan As-sunah,” jelasnya.
Baginya, Ulama itu merupakan pewaris nabi-nabi, dan ini juga merupakan salah satu kelebihan Ulama di sisi Allah SWT.
Muhammad Siddik, selaku Ketua Umum DDII juga menegaskan bahwa aksi yang akan digelar 4 November mendatang merupakan momentum untuk memperjuangkan MUI sebagai lembaga legalitas Negara.
“Kita perlu ada momentum untuk menjadikan mui sebagai lembaga legalitas Negara. Jika 4 november ini terjadi hal yang krusial, ini barangkali adalah momentum untuk memberikan status terhadap MUI,” ungkapnya.
Halaqah yang digelar satu bulan sekali setiap hari Selasa ini diikiuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan. (Ali Muhtadin)
0 comments:
Post a Comment